Persiapan
Kami sengaja tidak melakukan pendinginan ekstra yang ekstrem. Kami hanya menggunakan sebuahlaptop cooler standar. Ini dilakukan agar hasil yang diperoleh masih bisa ditiru oleh pengguna biasa.
Berhubung notebook yang digunakan memakai sistem single cooler untuk CPU dan VGA, kami terpaksa memakai software utility ThrottleStop untuk menahan agar prosesor tidak melakukan throttling. Setting yang kami gunakan adalah dengan mengunci multiplier di 22x (CPU bekerja di 2.2 GHz), tanpa turbo. Kecepatan seperti ini harusnya sudah cukup aman apabila Anda berada di dalam ruangan yang sejuk.
Software overclocking yang digunakan hanyalah NVIDIA inspector. Software ini bisa dengan mudah ditemui di beberapa website terkemuka. Anda cukup melakukan googling dan temukan software ini secara gratis.
Untuk menjaga performa notebook tetap prima, pastikan bahwa notebook bekerja dengan menggunakan adaptor listrik. Setelah itu, gunakanlah powerplan “High Performance”. Nah, sekarang kita siap untuk meng-overclock.
Setting overclock
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya diperoleh setting GPU clock 810 Mhz, Shader 1620 MHz, dan memory 950 MHz. Setting ini yang masih bisa lancar di rig pengujian sederhana kami. Suhu maksimum memang sudah mencapai kisaran 80-an derajat celsius, akan tetapi notebook masih bekerja dengan lancar. Tampaknya suhu tinggi tersebut tidak dicapai secara konstan, jadi sistem tetap bekerja dengan stabil.
Hasil yang Diperoleh
Meng-overclock GPU dari 672 MHz ke 810 MHz dan memori dari 900 Mhz ke 950 MHz tampak memberikan peningkatan di performa 3Dmark 11 yang pertama kali kami uji.
Setelah melihat peningkatan di 3Dmark 11, kami beralih ke game RE5 dengan setting DirectX10, resolusi 1360×768, dan semua setting lain di posisi maksimal (termasuk FSAA maks). Hasilnya, kami berhasil menghindarkan fps minimum game dari kisaran 20-an, menjadi selalu di atas 30-an fps.
Kurang puas dengan hasil tersebut, kami mencoba game DirectX 11, Lost Planet 2. Setting yang biasanya masih bisa digunakan adalah Shadow detail, Texture detail, dan Rendering level di posisi MID, DirectX Features di setting LOW, dengan resolusi 1280×720 dan tanpa FSAA. Umumnya, kami hanya bisa memperoleh skor rata-rata 29-30 fps pas. Hasil overclocking membawa kami ke skor 34-35 fps, yang membuat game ini sudah lebih layak untuk dimainkan.
Kesimpulan
Overclocking perpaduan GT 540M dan Core i5 2140 memang terasa sedikit “overkill”. Peningkatan yang berhasil kami peroleh berkisar 13%-14%. Memang, meski signifikan, tetapi tidak fenomenal. Akan tetapi, untuk beberapa kondisi tertentu di mana setting game sudah harus diturunkan dan Anda masih membutuhkan sedikit tenaga ekstra, overclocking tetap bisa membantu. Pastikan saja bahwa Anda menggunakan pendingin laptop yang lebih baik dan berada di ruangan yang ber-AC saat melakukan praktek ini.