Sabtu, 29 September 2012

Overclocking VGA Notebook: NVIDIA GT540M

Meningkatkan kecepatan VGA (GPU) notebook memang bukan hal yang umum dilakukan. Akan tetapi, bukan berarti tidak mungkin. Sudah beberapa kali kami menampilkan artikel mengenai overclocking VGA notebook. Kali ini, VGA yang akan kami “tarik” adalah NVIDIA GT 540M. Notebook yang kami gunakan adalah Acer Aspire TimelineX 3830TG dengan prosesor Core i5-2410M.

Persiapan

Kami sengaja tidak melakukan pendinginan ekstra yang ekstrem. Kami hanya menggunakan sebuahlaptop cooler standar. Ini dilakukan agar hasil yang diperoleh masih bisa ditiru oleh pengguna biasa.

Gunakan utility ini untuk menghindarkan terjadinya throttling atau penurunan kecepatan karena panas.
Berhubung notebook yang digunakan memakai sistem single cooler untuk CPU dan VGA, kami terpaksa memakai software utility ThrottleStop untuk menahan agar prosesor tidak melakukan throttling. Setting yang kami gunakan adalah dengan mengunci multiplier di 22x (CPU bekerja di 2.2 GHz), tanpa turbo. Kecepatan seperti ini harusnya sudah cukup aman apabila Anda berada di dalam ruangan yang sejuk.

Ini dia software overlclocking utama kita.
Software overclocking yang digunakan hanyalah NVIDIA inspector. Software ini bisa dengan mudah ditemui di beberapa website terkemuka. Anda cukup melakukan googling dan temukan software ini secara gratis.

Pastikan powerplan Windows sudah diatur ke High Performance.
Untuk menjaga performa notebook tetap prima, pastikan bahwa notebook bekerja dengan menggunakan adaptor listrik. Setelah itu, gunakanlah powerplan “High Performance”. Nah, sekarang kita siap untuk meng-overclock.

Setting overclock

Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya diperoleh setting GPU clock 810 Mhz, Shader 1620 MHz, dan memory 950 MHz. Setting ini yang masih bisa lancar di rig pengujian sederhana kami. Suhu maksimum memang sudah mencapai kisaran 80-an derajat celsius, akan tetapi notebook masih bekerja dengan lancar. Tampaknya suhu tinggi tersebut tidak dicapai secara konstan, jadi sistem tetap bekerja dengan stabil.

Hasil yang Diperoleh

Meng-overclock GPU dari 672 MHz ke 810 MHz dan memori dari 900 Mhz ke 950 MHz tampak memberikan peningkatan di performa 3Dmark 11 yang pertama kali kami uji.

Dari skor "3-digit" menjadi "4-digit".. tidak terlalu buruk, bukan? Peningkatan 14,2% diperoleh di pengujian ini.
Setelah melihat peningkatan di 3Dmark 11, kami beralih ke game RE5 dengan setting DirectX10, resolusi 1360×768, dan semua setting lain di posisi maksimal (termasuk FSAA maks). Hasilnya, kami berhasil menghindarkan fps minimum game dari kisaran 20-an, menjadi selalu di atas 30-an fps.

Game ini sekarang bisa dimainkan dengan sangat lancar berkat peningkatan performa 13-14%.
Kurang puas dengan hasil tersebut, kami mencoba game DirectX 11, Lost Planet 2. Setting yang biasanya masih bisa digunakan adalah Shadow detail, Texture detail, dan Rendering level di posisi MID, DirectX Features di setting LOW, dengan resolusi 1280×720 dan tanpa FSAA. Umumnya, kami hanya bisa memperoleh skor rata-rata 29-30 fps pas. Hasil overclocking membawa kami ke skor 34-35 fps, yang membuat game ini sudah lebih layak untuk dimainkan.

Setting DirectX 11 berhasil dipermulus dengan bantuan sedikit tenaga ekstra.

Kesimpulan

Overclocking perpaduan GT 540M dan Core i5 2140 memang terasa sedikit “overkill”. Peningkatan yang berhasil kami peroleh berkisar 13%-14%. Memang, meski signifikan, tetapi tidak fenomenal. Akan tetapi, untuk beberapa kondisi tertentu di mana setting game sudah harus diturunkan dan Anda masih membutuhkan sedikit tenaga ekstra, overclocking tetap bisa membantu. Pastikan saja bahwa Anda menggunakan pendingin laptop yang lebih baik dan berada di ruangan yang ber-AC saat melakukan praktek ini.

Razer Blade: Laptop Game Pertama yang Paling Portabel

Banyak gamer pecinta game PC pastinya sudah menantikan apa yang bakal diumumkan oleh Razer pada tanggal 26 Agustus 2011 kemarin. Terlebih dengan asumsi bahwa Razer akan menghadirkan sebuah konsep PC gaming revolusioner yang diharapkan bisa mendongkrak keterpurukan dunia industri PC akibat kurangnya inovasi baru dan pengoptimalan teknologi, sehingga membuatnya kian tertinggal oleh platform konsol. Dengan slogan, 'PC Gaming is NOT Dead', Razer secara resmi dan bangga akhirnya mengumumkan peluncuran Razer Blade sebagai laptop game revolusioner yang tidak hanya didukung desain apik, namun juga mampu memberi performa optimal bagi para gamer, dan terpenting adalah memberikan arti sesungguhnya dari kata portabilitas!

Agak sulit bila kami mengiyakan bahwa Razer Blade adalah laptop game pertama ataupun paling canggih saat ini, namun bila dicermati lagi kata-kata revolusioner di atas dan juga pernyataan dari pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan produk ini (mencakup tiga perusahaan yakni Razer, Intel, dan NVIDIA), maka akan sah rasanya bila dikatakan Razer Blade sebagai laptop game pertama di dunia yang benar-benar memahami konsep portabilitas, sekaligus memiliki kemampuan performa luar biasa, serta didukung teknologi user interface paling gres saat ini (serapan dari produk Razer Switchblade).
Selama ini, pengembangan mobile system dalam dunia game selalu mentok antara memilih untuk mengoptimalkan aspek portabelnya ATAU meningkatkan performa game. Beberapa contoh laptop game yang ada sekarang, meski dapat menjalankan game secara mulus, tapi bobotnya sangat tidak portabel, atau sebaliknya. Razer Blade menawarkan diri dalam ukuran tebal 0.88 inci (kira-kira setengah ketebalan perangkat mobile game pada umumnya) dan hanya berbobot 6.97 lbs (perangkat lain kadang melebihi 10 lbs), sehingga memberikan keseimbangan antara aspek portabilitas dengan performa mesin. Sah?
"Razer Blade dirancang untuk memberikan gamer sebuah laptop yang bisa benar-benar digunakan secara on the go," ujar Min-Liang Tan, selaku CEO sekaligus Creative Director dari Razer. "Bentuk rampingnya dan bahan aluminum yang ringan membuatnya sebagai laptop game berukuran paling tipis di dunia saat ini (dengan layar monitor 17-inci)."
Razer sendiri berharap dengan memperkenalkan Razer Blade bisa membangkitkan gairah para pelaku industri PC untuk terus menghadirkan ragam inovasi baru dalam hal design ataupun yang bersifat teknis. Sehingga dapat menarik kembali antusias para gamer dan pengembang game untuk menjadikan PC sebagai platform prioritas utama mereka.


"Kami bangga untuk bersanding dengan Razer dalam mengembangkan laptop game revolusioner ini," ungkap Mooly Eden, VP dan General Manager dari PC Client Group, Intel. "Memakai prosessor Intel® Core™ i7, Razer Blade mampu hadir sebagai perangkat portable dengan performa game kelas atas."


Tidak hanya didukung oleh kinerja luar biasa dari processor Intel® Core™ i7, Razer Blade juga dilengkapi graphic processor milik NVIDIA. Yang mana kian menjamin kemampuan Razer Blade untuk menjalankan sejumlah game dengan spek paling tinggi sekalipun tanpa harus menyisihkan aspek portabelnya.



"Dilengkapi dengan NVIDIA GeForce® GPU terdepan serta dukungan teknologi NVIDIA® Optimus™, Razer Blade dapat menjalankan game tercanggih dengan grafis intens sembari tetap menawarkan portabilitas yang mengagumkan," tandas Rene Hass, sebagai General Manager dari Notebook Products, NVIDIA.
Bahkan, Razer Blade juga tersaji melalui layar monitor LED-backlight HD berukuran 17". Sementara fitur UI dipercayakan kepada teknologi serapan dari produk unggulan Razer lainnya yakni Switchblade User Interface, dengan 10 tombol dynamic adaptive tactile untuk memudahkan user mengakses in-game commands. Ditambah sebuah LCD dengan mode ganda, dimana mode pertama akan menampilkan informasi in-game saat mouse digunakan; sementara mode lainnya berfungsi sebagai multi-touch panel ultra-sensitive dengan rancangan on the go.


Spesifikasi Razer Blade:

    2.8GHz Intel® Core™ i7 2640M Processor
    8GB 1333MHz DDR3 Memory
    17.3" LED Backlit Display (1920x1080)
    NVIDIA GeForce® GT 555M with NVIDIA® Optimus™ Technology
    2GB Dedicated GDDR5 Video Memory
    Built-in HD Webcam
    Integrated 60Wh Battery
    320GB 7200rpm SATA HDD
    Wireless Network 802.11 b/g/n Compatible
    16.81" (Width) x 10.9" (Depth) x 0.88" (Height); 6.97lbs (Weight)


Price: US$2799.99
Availability: North America Q4 2011



PC Gaming Tercanggih


PT Acer Indonesia baru saja meluncurkan produk gaming PC pertamanya yakni Acer Aspire Predator, yang dibanderol lebih dari US$4.000 per set. Produk ini dihasilkan melalui kolaborasi Acer dengan Intel Corp.

"Bekerja sama dengan Intel, Acer mencoba mengembangkan pasar di sektor gaming. Konfigurasi PC-nya (personal computer) berbeda dari komputer biasa," kata Direktur Pemasaran Acer Indonesia Daniel Rustandi.


Menurut Daniel, produk mewah ini dilepas dengan harga di atas US$4.000 per set. Perusahaan optimistis, Predator dapat merangkul segmen pasar khusus di bidang digital.

"Saat ini kami menguasai pasar di Indonesia, baik PC dan notebook. Untuk Predator ini, kami tidak menargetkan penjualan secara khusus, sebab terbatas. Saking terbatasnya, inden bisa sampai empat minggu," terang dia.

Dari spesifikasinya, jelas Daniel, PC ini mengadopsi graphic card Nvidia SLI yang bisa dipasang dua hingga tiga graphic cards, baik 256, 512, atau yang lainnya. Acer juga melengkapi Predator dengan empat rangkaian ATA berkecepatan 3 Giga Byte (GB) per detik, dengan teknologi penyimpanan yang mutakhir.

Di samping itu, hard-drive Predator juga dilengkapi dengan model RAID 0, 1, 5, 1+0 dengan Nvidia Media Shield yang mampu menjamin keamanan data saat hard-drive crash. "Teknologi ini mampu menyimpan data pada saat terjadi kegagalan pada disk," ujarnya.

Ia melanjutkan, Predator menggunakan sistem pendingin (cooling fan) yang tidak biasa bernama Liquid Cooling. Dijamin PC user tidak akan panas karena temperaturnya terjaga," tutur dia.

Selain mengadopsi teknologi Blu-ray disc, lanjutnya, Predator juga dilengkapi teknologi dual LAN yang memungkinkan user melakukan pemindahan data secara cepat dan mengoptimalkan performa.

Pada processor, Daniel menerangkan, Acer mengadopsi produk Intel khusus games Intel Core Duo Extreme. "Ini processor tercanggih untuk permainan, teruji bisa melakukan proses lebih cepat, karena pada dasarnya Intel menciptakannya secara khusus," ucapnya.

PS3 + XBOX360 + PC = Mesin Gaming Impian


Bermain game adalah salah satu kegiatan yang paling menyenangkan di dunia, tidak ada yang dapat membantah hal tersebut. Namun, untuk dapat terlibat di dalamnya secara maksimal, gaming membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebuah hobi yang murah? Sama sekali tidak. Beragam game yang hadir eksklusif membuat Anda “terpanggil” untuk mengoleksi semua handheld dan konsol yang tersedia di pasaran. Sebuah keputusan yang akan membaut dompet Anda jauh lebih ringan. Oleh karena itu, mimpi akan fungsi satu konsol universal sering kali mengemuka.
Pernahkah Anda memimpikan bisa bermain game apa saja di dalam sebuah konsol? Di mana batas-batas eksklusivitas tidak ditemukan lagi dan semua pelaku industri hanya berlomba untuk menghasilkan sebuah game yang menarik. Walaupun konsep seperti ini hampir mustahil untuk terjadi, bukan berarti tidak ada yang berusaha untuk mewujudkannya. Seseorang yang menamakan dirinya sebagai Timofiend menunjukkannya kepada dunia.
Melalui sebuah eksperimen yang unik, ia berhasil menyatukan Playstation 3 dan XBOX 360 di dalam sebuah casing PC dan menjadikannya sebagia sebuah “konsol baru”. Menyatukan di sini tidak hanya sekadar menempatkan konsol yang ada di dalam kotak PC, tetapi membongkar dan merangkai berbagai komponen di dalamnya hingga membentuk satu benda yang baru. Tomofiend juga membutkikan bahwa mesin ini sungguh bekerja. Wow! Konsol ini bahkan bisa melakukan dua output konsol berbeda sekaligus.
Bagi Anda yang tertarik untuk mencobanya, Tomofiend tidak segan untuk berbagai ilmu. Anda bisa melihat caranya, step by stepdi sini. Harus diakui apa yang dilakukan oleh Tomofiend adalah sebuah mimpi yang banyak gamer harapkan dapat terwujud di masa depan. Sebuah konsol yanguniversal, sebuah konsol yang dapat memainkan game apa saja. Bukankah Anda menginginkannya juga?

Komputer Buatan Origin PC Mampu Mainkan Game XBOX 360

Origin PC memang lebih sering menghadirkan perangkat komputer untuk level high-end. Perusahaan tersebut didirikan oleh mantan pegawai Alienware.
Selain spesifikasinya yang benar-benar bertenaga, Big O tampil beda dari perangkat PC lainnya. Origin PC memasukkan sebuah konsol game ke dalam PC ini! Mereka menyertakan sebuah XBOX 360 slim ke dalam casing Big O. Saat ini, Anda sudah tidak perlu lagi memainkan game XBOX 360 lewat emulator, langsung saja lewat Big O Anda!
Ada dua spesifikasi Big O yang disediakan oleh Origin PC. Untuk PC dengan spesifikasi yang paling bawah, Origin PC menyiapkan prosesor Intel Core i7 930 yang telah dioverclocked hingga clock speed 4GHz. Merasa kalau prosesor tersebut akan mencapai suhu yang terlalu panas dengan clock speed tersebut? Untuk mengatasi hal tersebut, Origin PC memberikan sistem pendingin yang menggunakan liquid. Sedangkan sisanya Origin PC memasukkan motherboard Rampage III Extreme, dua Nvidia GTX480, memory 6GB, power supply sebesar 1500watt, 2 SSD OCZ sebesar 50GB, hdd 2TB WD Caviar Black, Blu-Ray player, dan juga Windows 7 Home Premium 64-bit. Anda harus merogoh kocek cukup dalam untuk menembut Big O ini karena Origin PC membanderolnya dengan harga USD7,669.
Anda merasa spesifikasi terendah yang ditawarkan oleh Origin PC sudah cukup kuat? Anda harus melihat spesifikasi Big O tertinggi yang ditawarkan oleh Origin PC. Spesifikasi yang ditawarkan sudah nyaris sekuat sebuah workstation! Spesifikasi yang diberikan adalah prosesor dual Intel Xeon X5680 yang sudah dioverclocked hingga 4.3GHz, motherboard EVGA SR2, graphic card quad SLI EVGA GTX480, memory 12GB, dua buah power supply @ 1000watt, 2 SSD OCZ sebesar 50GB, hdd 2TB WD Caviar Black, Blu-Ray player, dan Windows 7 Home Ultimate 64-bit. Kali ini, Anda benar-benar harus merogoh kocek Anda sangat dalam karena Origin PC memberikan harga yang tinggi untuk produk ini, yaitu USD16,999.

Sabtu, 15 September 2012

Mail Server dan Web Mail




Assalamu'alaikum Wr. Wb. dan Salam Sejahtera untuk kita semua.


         Pada kesempatan ini saya akan men-share sebuah trik dengan judul " Mail Server dan Web Mail". Untuk dapat mendapatkan tutorial ini silahkan KLIK DISINI. Semoga tutorial ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. dan Sampai jumpa.

Jumat, 14 September 2012

Mudahnya Instalasi Paket di Debian


Beberapa waktu lalu sudah saya berikan pemahaman tentang manajemen paket di Debian.

Mungkin bagi Anda yang baru memulai menggunakan Debian sedikit bingung, untuk itu saya mencoba untuk memberikan pemahaman langkah-langkah instalasi paket atau aplikasi di Debian.

Yang perlu diperhatikan sebelum instalasi paket:
  1. Tentukan sumber paket yang akan diinstal, apakah dari DVD atau dari jaringan
  2. Jika sumbernya adalah DVD sediakan DVD Debian Squeeze dari DVD 1 sampai dengan 8, jika ingin mencoba, cukup sampai DVD 2 saja. Jika Anda mempunyai ke 8 DVD setidaknya berisi lebih dari 29.000 paket di dalamnya.
  3. Jika menggunakan jaringan (internet) pastikan Anda memilih mirror site yang baik dan update
  4. Anda harus sudah memahami setidaknya salah satu dari beberapa manajemen paket yang ada di Debian, yaitu dpkg, apt-get, aptitude, wajig, synaptic
  5. Dan wajib bagi Anda login sebagai root
>> INSTALASI PAKET DARI DVD
  1. Siapkan DVD nya (masukkan ke Optical Drive)
  2. Selanjutnya ketikkan perintah berikut :

#apt-cdrom add >> lakukan seperti ini ketika Anda menggunakan DVD 2, dst
#apt-get search bind9 >> mencari paket yang ada kaitannya dengan bind9

Jika paket yang diinginkan sudah ketemu, maka tinggal install:
#apt-get install bind9

Untuk melanjutkan instalasi, jika ada pertanyaan tentu saja jawab "Y", dan sistem akan melakukan instalasi  dan mencari/menginstal dependencies file secara otomatis.
>> INSTALASI PAKET DARI JARINGAN / INTERNET 

1. Tentukan mirror site, dengan mengedit /etc/apt/sources.list
misal Anda akan menggunkan repo.ugm.ac.id sebagai mirror nya.

2. Kemudian ketikkan perintah berikut :
#aptitude update

maka sistem akan secara otomatis membuat daftar paket sesuai yang ada di mirror.
3. Selanjutnya lakukan pencarian paket (jika diinginkan) dan instalasi paket
#aptitude searchbind9

#aptitude install bind9

Selamat mencoba, semoga membantu... :)

Sumber:
debian.org